MAGNETIK
BUMI
Bumi punya medan magnet seperti yang dihasilkan
magnet batang. Kutub magnet bumi terletak pada lintang sekitar 78° ± 1330 km
dari kutub geografi. Sumber medan magnet, disebabkan arus konveksi. Medan
magnet bumi digambarkan dengan garis-garis lengkung yang berasal dari kutub
selatan bumi menuju kutub utara bumi. Magnet bumi tidak tepat menunjuk arah
utara-selatan geografis. Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan
garis-garis gaya magnet bumi yang menyimpang terhadap arah utara-selatan
geografis. Studi
tentang kemagnetan bumi salah satu cabang yang paling tua dalam geofisika.
Bumi dapat dipandang sebagai benda magnet besar bersifat
dipole dengan sumbu magnetik tidak berimpit dengan sumbu geografis bumi tapi
membentuk sudut 11,5 derajat dengan sumbu perputaran bumi.
Sumbu-sumbu dipole menembus permukaan bumi pada dua titik
dan perpotongannya disebut kutub geomagnetik, kutub geomagnetik utara terletak
pada 78,5o N, 71o W (daerah barat laut Greenland) dan kutub geomagnetik selatan
terletak pada 78,5o S, 110oE yaitu daerah disekitar antartika.
Besar dan arah
medan magnetik bumi dinyatakan dalam deklinasi dan inklinasi.
Kuat medan magnet yang terukur dipermukaan sebagian besar
berasal dari dalam bumi 90% (internal field) sedangkan sisanya medan
magnet dari kerak bumi (merupakan target dalam metode eksplorasi geofisika)
serta medan dari luar bumi (eksternal Filed)
Internal field karena sangat besar sehingga medan ini
disebut dengan medan utama magnet bumi yang dihasilkan oleh
aktivitas di dalam inti luar dan inti dalam bumi. Konsep ini dapat dijelaskan
dengan teori dinamo. Medan utama magnet bumi bervariasi terhadap posisi dan
waktu yang kompleks.
Untuk menyeragamkan
harga medan utama magnet bumi di suatu tempat dibuat standar harga yang
dinamakan International Geomagnetics Reference Fileds (IGRF) yang
diperbaharui setiap 5 tahun.
A.
Elemen-elemen
Medan Magnet
Medan magnet pada setiap titik dipermukaan
bumi dengan intensitas total F memiliki
komponen: komponen vertikal Z dan komponen horisontal H. Komponen H selalu bernilai positif sedangkan
komponen vertikal Z positif ke arah bawah dan negatif ke arah atas. Sudut yang dibentuk
antara komponen horisontal dengan arah
utara geografik disebut deklinasi D (positif searah jarum jam 0-360°), sudut
yang dibentuk oleh intensitas total F dengan komponen horisontal disebut sudut
inklinasi I (positif kearah bawah, -90° sampai +90°) Komponen komponen tersebut diorientasikan dengan
kordinat geografik, yaitu utara (X), timur (Y) dan arah vertikal (Z).
Parameter-parameter X,Y,Z,D,I,H dan F dikenal dengan elemen geomagnetik.
B. Variasi Medan Magnet Bumi
Sejak tahun 1600 melalui penelitian yang
lebih teliti pada data geomagnetik diperoleh bahwa medan magnet bumi berubah terhadap
waktu baik intensitas maupun arahnya. Perubahan atau variasi medan magnet bumi dapat
terjadi pada waktu relatif singkat, kadang-kadang variasinya besar dan tidak
beraturan.Variasi medan magnetik secara garis besar dibagi atas: Variasi Harian
(diurnal Variation), Variasi Sekuler dan Badai Magnetik (magnetic strom).
a.
Variasi Harian
ü
Perubahan
medan magnet dalam waktu yang singkat dengan periode harian.
ü
Dominan
disebabkan oleh gangguan matahari yang berkaitan dengan berubahnya besar dan
arah sirkulasi arus listrik dalam ionosfera (Milson, 1989).
ü
Radiasi
ultraviolet matahari menimbulkan ionosasi pada ionosfer.
ü
Ionisasi
dan adanya elektron2 yang
terlempar dari matahari menimbulkan fluktuasi arus sebagai sumber medan magnet.
ü
Sifat
variasi ini acak dan periodik, dengan periode rata-rata 10-30 gamma.
b.
Variasi Sekuler
ü
Perubahan
intensitas yang terjadi kecil dan sangat lamban.
ü
Selain
terjadi perubahan intensitas medan magnetik bumi juga perubahan posisi kutub
magnetik bumi.
ü
Perubahan
posisi kutub magnetik terjadi dalam waktu puluhan atau ratusan tahun.
ü
Perubahan
posisi kutub magnetik bumi ini berpengaruh pada besarnya intensitas medan
magnetik bumi.
c. Badai
Magnetik
ü
Penyebabnya
hampir sama dengan variasi harian, yakni aktivitas matahari terutama pada saat
bintik matahari muncul.
ü
Perubahannya
sangat cepat acak dan besar, sehingga secara praktis mengaburkan hasil
pengamatan.
ü
Badai
magnetik ini berlangsung beberapa jam bahkan sampai beberapa hari.
ü
Besarnya
bisa mencapai ratusan sampai ribuan gamma dan menurun kembali ke keadaan normal
secara tidak menentu.
Sifat
anomaly Medan Magnet
Berdasarkan sifat medan magnet bumi dan sifat kemagnetan bahan pembentuk batuan, bentuk
anomali medan magnet yang ditimbulkan oleh benda penyebabnya bergantung pada:
Ø
Inklinasi
medan magnet bumi disekitar benda penyebab.
Ø
Geometri
dari benda penyebab.
Ø
Kecendrungan
arah dipole-dipole magnet benda penyebab.
Ø
Orientasi
arah dipole-dipole magnet benda penyebab terhadap arah medan magnet bumi
a.
Magnetometer
Magnetometer rmerupakan alat yang berfungsi
untuk menguukur badai magnetic.
Gambar 2. Magnetometer |
Gambar 3. Flukxgate Magnetometer |
b. Kompas
Kompas
adalah alat penunjuk arah mata angin. Kompas terbuat dari logam magnetik yang
diletakkan sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat bebas bergerak ke semua
arah. Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa penunjukan jarum kompas tidaklah
selalu mengarah ke titik utara sejati (true north) pada suatu tempat. Hal ini
disebabkan, berdasarkan teori dan praktek, bahwa kutub-kutub magnet bumi tidak
berimpit atau berada pada kutub-kutub bumi (Tim Penyusun Buku Revisi Almanak
Hisab Rukyat, 2010: 239).
Untuk mendapatkan utara sejati
(true north) ketika menggunakan kompas, dibutuhkan koreksi deklinasi magnetik
terhadap arah jarum kompas (Khazin, 2005: 60). Hal ini karena kutub magnet
utara memiliki selisih dengan utara sejati yang besarannya berubah-ubah.
Selisih itu disebut variasi magnet atau juga disebut deklinasi magnetik. Nilai
variasi magnet ini selalu berbeda di setiap waktu dan tempat (Hambali, 2011:
234).
Pengukuran Geomagnetik
Pengukuran
medan magnet dapat dilakukan di darat , laut dan udara. Teknik pengukukuran berbeda untuk masing-masing tempat sesuai dengan maksud
eksplorasinya. Pengukuran di darat selang antar titik ukur kecil beberapa meter sampai
beberapa puluh meter dan daerah eksplorasi biasanya terbatas. Pengukuran di laut
maupun di udara selang antar titik ukur lebih besar berkisar antara 0,25 mil
sampai beberapa mil dan daerahnya lebih luas.
a. Pengukuran
Geomagnetik di Darat
ü Biasanya untuk eksplorasi mineral juga
untuk penelitian geologi tinjau.
ü Selang antar titik ukur rapat (beberapa
meter sampai beberapa puluh meter)
ü Titik amat dan pengamat harus bebas dari
gangguan magnetik (listrik, jembatan,barang
dari besi, jam tangan, pisau lipat dll).
ü Pengukuran dapat dilakukan dengan satu atau
dua alat.
ü Pada akhir survey tiap hari pembacaan
harus dilakukan kembali di
titik base station dengan tujuan mengetahui perbedaan pembacaan.
ü Pengukuran geomagnetik di darat dilakukan
dengan menggunakan magnetometer jenis medan magnet vertikal dan medan magnet
total, adapun medan magnet horisontal jarang dilakukan
b.
Survey Geomagnetik di Udara
ü
Biasanya
dilakukan dengan tujuan penelitian ilmaih dan geologi tinjau (rekonesen)
ü
Yang
terukur medan magnet total.
ü
Alat
memiliki sensitivitas magnetometer besar (1-5 gamma) lebih sensitif daripada
magnetometer darat.
ü
Alat
digantung pada pesawat (lintasan dan ketinggian tergantung pada tujuan survey),
data terekam secara otomatis pada kertas rekam
ü
Pencatatan
variasi harian diletakkan di darat (untuk mengetahui adanya badai magnetik)
ü
Variasi
harian tidak didasarkan di darat, karena variasi harian berbeda untuk lintasan
yang jauh.
ü
Lintasan
pengukuran memotong dilakukan untuk koreksi pembacaan.
ü
Penentuan
lokasi dilakukan dengan pemotretan udara, bantuan radar, signal radio dll.
ü
Daerah datar tidak ada gangguan magnetik yang
menonjol.
ü
Keuntungannya
adalah luas daerah yang besar serta dilakukan dengan cepat.
ü
Untuk
pekerjaan eksplorasi mineral lokasi yang kecil biaya survey lebih besar tidak
ekonomis.
ü
Anomali
yang diharapkan pada eksplorasi mineral lebih dangkal.
c.
Survey Geomagnetik Laut
ü
Keuntungannya
adalah luas daerah yang besar serta dilakukan dengan cepat.
ü
Untuk
pekerjaan eksplorasi mineral lokasi yang kecil biaya survey lebih besar tidak
ekonomis.
ü
Anomali
yang diharapkan pada eksplorasi mineral lebih dangkal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar